Rabu, 16 Desember 2015

"DuniafisikaBerbagi"



Hubungan Usaha Dan Energi


Hubungan usaha dan energi dapat kita jumpai pada benda yang bergerak. Benda yang bergerak ke bawah karena gaya gravitasi maka pada keadaan tersebut terdapat hubungan usaha dan energi potensial gravitasi.

Hubungan Usaha Dan Energi Potensial Gravitasi

Misalnya sebuah balok bermassa m diikat pada seutas tali dan tali digulung pada suatu katrol licin. Anggap katrol dan tali tak bermassa. Balok mula-mula berada pada ketinggian h1, beberapa saat kemudia balok berada pada ketinggian h2.
Hubungan Usaha Dan EnergiHubungan usaha dan energi potensial
Turunnya balok disebabkan adanya tarikan gaya gravitasi. Besarnya usaha gaya gravitasi sama dengan gaya gravitasi (m g) dikalikan dengan perpindahan (h1 – h2). Secara matematis ditulis sebagai berikut.
W = mg (h1 – h2)
W = mgh1 – mgh2
W = Ep1 – Ep2
W = (Ep1 – Ep2)
W = – Δ Ep
Dengan ΔEp merupakan negatif perubahan energi potensial gravitasi. Besarnya energi potensial grabvitasi sama dengan energi potensial akhir dikurangi energi potensial mula-mula ( ΔEp = Ep akhir – Ep awal). Persamaan ini menyatakan bahwa usaha yang dilakukan oleh gaya gravitasi sama dengan minus perubahan energi potensial gravitasi.
Perhatikan gambar diatas, energi potensial gravitasi pada umumnya terjadi pada benda jatuh bebas atau memiliki lintasan yang lurus. Untuk bidang melingkar dan bidang miring, persamaan energi potensial gravitasinya adalah sebagai berikut.
Untuk bidang melingkar :
EpA = m g h = m g R    dan    EpB = 0
Untuk bidang miring :
EpA = m g h = m g s sin α     dan    EpB = 0

Hubungan Usaha Dan Energi Kinetik

Misalnya sebuah balok yang mempunyai massa m bergerak dengan kecepatan awal vo. Karena pengaruh gaya F, maka balok setelah t detik kecepatannya menjadi vt dan berpindah sejauh s.
Hubungan Usaha Dan Energi KinetikHubngan usaha dan energi pada balok yang dipindahkan
Perhatikan gambar diats, apabila gaya yang diberikan kepada balok besarnya tetap, maka persamaan yang berlaku adalah sebagai berikut.
vt = vo + at,  maka a = \frac{v_{t}-v_{0}}{t}
s = v_{0}.t+\frac{1}{2}at^{2}
s = v_{0}.t+\frac{1}{2}\left ( \frac{v_{t}-v_{0}}{t} \right )t^{2}
s = v_{0}.t+\frac{1}{2}v_{t}.t-\frac{1}{2}v_{0}.t
s = \frac{1}{2}(v_{t}+v_{0})t
Usaha yang dilakukan oleh gaya F adalah :
W = F · s = m · a · s
W = m.\left ( \frac{v_{t}-v_{0}}{t} \right ).\frac{1}{2}(v_{t}+v_{0})t
W = \frac{1}{2} m (vt – v0 ) (vt + v0)
W = \frac{1}{2} m (vt2 – v02)
W = \frac{1}{2} m vt2 – \frac{1}{2} m v02
Hubungan tersebut secara fisis dikatakan bahwa usaha yang dilakukan oleh gaya sama dengan perubahan energi kinetik benda. Persamaan di atas merupakan hubungan usaha dengan energi kinetik.

Apabila dalam sistem hanya berlaku energi potensial gravitasi saja maka teori usaha-energi dapat ditentukan dengan persamaan:
= △ Ep
h2 – m h…………………………………………(3-1)
3.2. Usaha dengan energi kinetik
Apabila dalam sistem hanya berlaku energi kinetik saja maka teori usaha-energi dapat ditentukan sebagai berikut :
Untuk melihat hubungan antara usaha oleh sistem gaya-gaya (Resultan gaya total) dengan energi kinetik, perhatikan contoh di bawah ini.
Sebuah benda bermassa m berada di atas bidang datar tanpa gesekan. Pada benda bekerja gaya F konstan sejajar bidang dan benda dapat bergerak lurus berubah beraturan
Gambar benda yang bergerak GLBB
Pada suatu saat, kecepatan benda v1 dan setelah menempuh jarak s kecepatannya menjadi v2turunan hubungan antara Usaha yang dilakukan resultan gaya yang menjadi pada benda dengan perubahan energi kinetiknya adalah sebagai berikut : Resultan gaya yang bekerja pada benda (benda tidak mengalami gaya friksi)
total F= F
Usaha W
W = F s cos a
W = F s cos a = m a s (1) = m (a s)
Ingat hubungan           v2 – v2= 2 a s
Jika
oleh resultan gaya = 0       Tidak ada perubahan energi kinetik
         (kecepatan konstan)
oleh resultan gaya > 0        Usaha yang dilakukan mengakibatkan penambahan energi kinetik
oleh resultan gaya < 0        Usaha yang dilakukan mengakibatkan pengurangan energi kinetik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar